Kupang (ANTARA News) -  Roh kebangsaan Indonesia lahir dari bumi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ditandai Bung Karno ketika dalam pengasingan di Ende, Pulau Flores, memunculkan pemikiran tentang dasar-dasar Pancasila, kata Wakil Gubernur Banten, Rano Karno.

"Bagi saya, roh kebangsaan Indonesia lahir di sini. Saya sangat kagum dengan pesona NTT, sehingga ketika Pak Frans Lebu Raya tawarkan saya untuk kampanye di NTT, saya langsung mengiyakan," kata aktor  sinetron "Si Doel Anak Sekolahan" di Kupang, Rabu sore.

Ketika diasingkan penjajah ke Ende, menurut dia, Bung Karno merenungkan pilar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Indonesia yang akhirnya menjadi Pancasila.

"Ini adalah salah satu kekaguman saya. Kekaguman saya kedua adalah pada sosok Pak Frans Lebu Raya sendiri. Ketika saya membaca buku yang melukiskan tentang perjalanan hidupnya, justru Pak Frans inilah sosok Si Doel yang sesungguhnya. Bukan saya," kata Rano Karno.

Frans Lebu Raya adalah Gubernur NTT periode 2008-2013, dan akan maju untuk masa jabatan kedua didampingi Benni Lytelnoni, yang masih menjabat Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS).

Rano Karno, yang kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, baru dua kali ke NTT dan kali ini memberikan dukungannya itu saat penutupan kampanye pasangan Frans Lebu Raya-Benni Lytelnoni (Frenly).

Pasangan Frenly diusung oleh Koalisi Kebangsaan yang terdiri dari PDI Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).