Besarlah ketentraman pada
orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.
Mazmur 119:165
Alkitab bukan saja
menjanjikan ketentraman atau kedamaian, tetapi bahkan ketentraman yang “besar”.
Sayangnya, bahasa manusia di zaman modern ini sudah sedemikian merosot
standarnya, sehingga sulit sekali bagi kita untuk menangkap apa yang
sesungguhnya disediakan Tuhan bagi kita. Tolak ukur untuk “kedamaian” yang
dipakai manusia dewasa ini telah menjadi begitu rendah. Sekedar tidak ada
peperangan di antara dua bangsa sudah disebut sebagai keadaan yang damai.
Padahal di antara mereka bisa saja masih tersimpan rasa benci, takut atau
bahkan mereka masih saling memaki dan menuduh, namun kita tetap mengatakan bahwa
hubungan kedua bangsa itu dalam keadaan damai.
Alkitab memberikan standar yang jauh lebih tinggi. Perkataan
Ibrani untuk “kedamaian” adalah shalom.
Artinya lebih daripada sekedar tidak adanya perkelahian atau peperangan. Arti
kata itu berhubungan dengan akar katanya yang berarti keutuhan atau
kesempurnaan. Jadi, kedamaian yang dimaksudkan mencakup suatu keutuhan, suatu
kesempurnaan. Artinya, tidak ada apapun yang kurang dalam kehidupan kita. Orang
yang memiliki kedamaian dalam arti seperti ini adalah orang yang utuh dan
sempurna, dan memiliki kepenuhan dalam hidupnya.
Inilah kehidupan yang dijanjikan kepada orang-orang yang
mencintai Taurat atau hukum Allah, karena taurat-Nya juga mencakup
segala-galanya seperti yang tercakup dalam kedamaian itu. Taurat Tuhan meliputi
segala segi kehidupan kita –kerohanian, hal-hal yang berhubungan dengan
perasaan kita, keadaan jasmani, serta segi materi. Bila semua segi kehidupan
tersebut kita tundukkan di bawah hukum Tuhan, kita akan mengalami keserasian
dengan alam sekeliling kita, oleh karena alam itupun diatur oleh hukum yang
sama.
Dengan demikian, tidak ada yang dapat
membuat kita tersandung. Kita tidak akan mudah tersinggung atau kecil hati.
Segala macam kesulitan dan bahkan permusuhan tidak akan membuat kita goyah,
oleh karena di dalam diri kita ada kuasa yang berasal dari hukum Tuhan itu dan
kuasa itu jauh lebih besar daripada apapun juga yang mengganggu kita dari luar.
Tanggapan Iman:
Tuhan, biarlah seluruh kehidupanku berada di bawah hukum-Mu dan biarlah damai-Mu bekerja dengan bebas dalam diriku.
Tuhan, biarlah seluruh kehidupanku berada di bawah hukum-Mu dan biarlah damai-Mu bekerja dengan bebas dalam diriku.
Derek Prince
No comments:
Post a Comment