Si Kancil sedang asyik berjalan di hutan bambu.
"Ternyata enak juga jalan-jalan dihutan bambu, sejuk dan begitu
damai," kata kancil dalam hati. Keasyikan berjalan membuat ia lupa jalan
keluar, lalu ia mencoba jalan pintas dengan menerobos pohon-pohon bambu. Tapi
yang terjadi si kancil malah terjepit diantara batang pohon bambu.
"Tolong! Tolong!" teriak kancil. Ia meronta-ronta, tapi semakin ia
meronta semakin kuat terjepit. Ia hanya berharap mudah-mudahan ada binatang
lain yang menolongnya.
Tak jauh dari
hutan bambu, seekor harimau sedang beristirahat sambil mendengarkan kicauan
burung. Ia berkhayal bisa bernyanyi seperti burung. "Andai aku bisa
bernyanyi seperti burung, tapi siapa yang mau mengajari aku bernyanyi ya
?", tanyanya dalam hati. Semilir angin membuat harimau terkantuk-kantuk.
Tak lama setelah ia mendengkur, terdengar suara berderit-derit. Suara itu
semakin nyaring karena terbawa angin. "Suara apa ya itu ?" kata
harimau.
"Yang pasti bukan suara kicauan burung,
sepertinya suaranya datang dari arah hutan bambu, lebih baik aku selidiki
saja," ujar si harimau. Suara semakin jelas ketika harimau sampai di hutan
bambu. Ia mendapati ternyata seekor kancil sedang terjepit diantara pohon-pohon
bambu. "Wah aku beruntung sekali hari ini, tanpa susah payah hidangan
lezat sudah tersedia", ujar harimau kepada kancil sambil lidahnya berdecap
melihat tubuh kancil yang gemuk. Kancil sangat ketakutan."Apa yang harus
kulakukan agar bisa lolos dengan selamat ?", pikir si kancil.
"Harimau
yang baik, janganlah kau makan aku, tubuhku yang kecil pasti tak akan
mengenyangkanmu." "Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu
kesempatan ini," ujar si harimau. Angin tiba-tiba berhembus lagi,
kriet....kriet... "Suara apa itu ?", Tanya Harimau penasaran.
"Itu suara seruling ajaibku," jawab kancil dengan cepat. Otaknya yang
cerdik telah menemukan suatu cara untuk meloloskan diri. "Aku bersedia
mengajarimu asalkan engkau tidak memangsaku, bagaimana ?" Tanya si kancil.
Harimau tergoda dengan tawaran si kancil, karena ia memang ingin dapat
bernyanyi seperti burung. Ia berpikir meniup seruling tidak kalah hebat dengan
bernyanyi. Tangan si kancil pura-pura asyik memainkan seruling seiring dengan
hembusan angin. Sementara harimau memperhatikan dengan serius. "Koq
lagunya hanya seperti itu ?", Tanya harimau. "ini baru nada
dasar", jawab kancil.
"Begini
caranya, coba kau kemari dan renggangkan dulu batang bambu ini dari
tubuhku", kata si kancil. Harimau melakukan apa yang dikatakan kancil
hingga akhirnya kancil terbebas dari jepitan pohon bambu. "Nah, sekarang
masukkan lehermu dan julurkan lidahmu pada batang bambu ini. Lalu tiuplah
pelan-pelan ," Kancil menerangkan dengan serius. "Jangan heran ya,
kalau suaranya kadang
kurang merdu, tapi kalau lagi tidak ngadat suaranya bagus
lho." "Untung ada si harimau, hmm bodoh sekali dia, mana ada seruling
ajaib," kata kancil dalam hati. "Harimau yang telah terjepit diantara
batang bamboo tidak menyadari bahwa ia telah ditipu si kancil. "Kau mau
pergi kemana, Cil ?", Tanya harimau. "Aku mau minum dulu,
tenggorokanku kering karena kebanyakan meniup seuling," jawab si kancil.
"Masa aku harus belajar sendiri ?", tanya harimau lagi. "Aku
pergi tidak lama, nanti waktu aku kembali, kau harus sudah bisa meniupnya ya,
jawab si kancil sambil pergi meninggalkan harimau.
Setelah si kancil pergi, angin bertiup
semilir-semilir dan semakin lama semakin kencang. Batang-batang pohon bambu
menjadi saling bergesekan dan berderit-derit. "Hore aku bisa !", seru
harimau bersemangat. Karena terlalu bersemangat meniup, lidah harimau menjadi
terjepit di antara batang bambu. Ia berteriak kesakitan dan segera menarik
lidahnya dari jepitan batang bambu. "Wah ternyata aku telah ditipu lagi
oleh si kancil, betapa bodohnya aku ini !, pasti bunyi berderit-derit itu suara
batang bambu yang bergesekan. "Grr, benar-benar keterlaluan, kalau ketemu
nanti akan ku hajar si kancil", kata harimau.
Setelah lelah
mencari si kancil, akhirnya harimau beristirahat di bawah pohon. Angin
berhembus kembali. Kriet..kriet..krietmembuat batang-batang bambu saling
bergesekan dan berderit-derit. Hal ini membuat amarah harimau sedikit reda. Ia
jadi mengantuk dan akhirnya tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi dapat meniup
seruling asli ! Membuat para binatang menari dan menyanyi.
Sumber : Elexmedia
No comments:
Post a Comment